Start your business today!

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Bisnis Keluarga

Bisnis Keluarga

Sebagai pemula dalam dunia bisnis, mencari rekan berbisnis menjadi salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk membangun sebuah bisnis. Selain mengajak teman sebagai rekan bisnis, sering juga memilih keluarga sebagai rekan berbisnis. Di Indonesia, terdapat banyak perusahaan-perusahaan besar yang merupakan bisnis keluarga, seperti Bakrie Group dan Indofood atau yang biasa dikenal dengan Salim Group.

Seperti bisnis pada umumnya, tentu terdapat keuntungan dan tantangannya. Untuk itu sebelum memulai sebuah bisnis, sebaiknya pelajari terlebih dahulu keuntungan dan tantangan agar nantinya memudahkan membangun strategi bisnis Anda.

Strategi Menjalankan Bisnis Keluarga

Tantangan Bisnis Keluarga

Walaupun bisnis bersama keluarga ini dibangun atas asas kepercayaan yang lebih besar daripada membangun bisnis dengan orang lain, ternyata memiliki tantangannya tersendiri lho! Berikut tantangan yang sering ditemukan dalam memulai saat menjalankannya:

  • Sungkan Menegur Jika Salah

Konflik ini dapat terjadi jika adanya komunikasi yang kurang jelas antar keluarga, sehingga dampaknya lebih kepada pembagian tanggung jawab dan pekerjaan menjadi kurang tepat. Perasaan tidak enak menegur demi menghindari konflik antar keluarga sangat berbahaya dalam bisnis berbasis keluarga.

  • Konflik Antara Generasi Senior dan Generasi Penerus

Salah satu konflik yang sering terjadi dalam membangun usaha keluarga adalah konflik antara generasi senior dan generasi penerus. Perbedaan lingkungan dan budaya kedua generasi tersebutlah yang sering menjadi sumber konflik.

Konflik yang sering terjadi antara generasi penerus dan generasi senior adalah salah satunya generasi penerus terkadang dipandang remeh oleh generasi senior hanya karena dianggap masih terlalu muda dalam berbisnis.

  • Generasi Penerus Tidak Selalu Kompeten

Salah satu permasalahan dalam usaha keluarga adalah tidak semua generasi penerus berkompeten untuk meneruskan bisnis. Hal ini dapat terlihat banyaknya kasus bisnis keluarga yang mengalami penurunan karena generasi penerus tidak kompeten.

Salah satu kasusnya yang terkenal adalah The Lego Group yang kembali meroket setelah merekrut orang lain untuk memimpin perusahaan. Jørgen Vig Knudstorp adalah CEO The Lego Group pertama yang bukan berasal dari garis keluarga.

  • Kemungkinan Adanya “Anak Emas”

Namanya keluarga tentunya ada salah satu yang selalu menjadi “anak emas” yang dibela oleh sebagian anggota keluarga. Tidak hanya dibela, si “anak emas” ini biasanya difasilitasi  oleh perusahaan juga.

Keuntungan Bisnis Keluarga

Namun, di luar dari segala tantangannya, terdapat juga keuntungan memulai usaha keluarga. Berikut keuntungannya:

  • Memiliki Kebebasan dalam Bertindak

Sama halnya dalam membangun suatu usaha, Anda memiliki kebebasan dalam bertindak dalam pembagian hak dan kewajiban bersama anggota keluarga yang lain. Untuk penagihan hak dan kewajiban kepada anggota keluarga lain pun lebih mudah, karena kemungkinan untuk mudah ditemui cukup besar.

  • Resiko Pengambilalihan Usaha Sangat Kecil

Karena berbasis usaha yang dibangun keluarga, kecil kemungkinannya kalau perusahaan akan diambil alih oleh orang di luar anggota keluarga.

  • Memiliki Tujuan Usaha Jangka Panjang

Seringkali usaha keluarga ini memiliki tujuan usaha jangka panjang dikarenakan konsep bisnis inti memang ditujukan untuk dapat berkembang secara turun temurun. Makanya tidak heran di Indonesia sendiri, lebih banyak perusahaan yang berbasis keluarga dan diwariskan secara turun temurun.

Tips Sukses Mengelola Bisnis Keluarga

agar bisnis keluarga bisa berjalan dengan lancar, maka dalam pengelolaannya perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

  • Membuat Aturan yang Jelas

perlu dibuat aturan yang jelas termasuk peran dan tanggung jawab masing-masing keluarga yang terlihat dalam bisnis tersebut. Tidak semua anggota keluarga yang ada dalam bisnis keluarga bisa menjadi pemimpin. Pemimpin dalam bisnis keluarga perlu ada satu saja, jika semua menjadi pemimpin maka akan merepotkan.

  • Bedakan Antara Kepentingan Pribadi / Keluarga dengan Bisnis

masalah dalam bisnis keluarga adalah menyatukan urusan pribadi / keluarga dalam bisnis. Padahal ini berbeda dan tidak baik jika ada campur tangan urusan keluarga dalam bisnis. Jadi sebaiknya perlu dipisahkan antara urusan keluarga dengan bisnis.

Yang kadang terjadi itu ketiga keluarga sedang ada masalah, kemudian masalah itu dibawa sampai ke urusan bisnis. Padahal masalah itu murni urusan keluarga. Inilah yang perlu dicegah dan tidak baik jika dicampur adukan.

  • Mempersiapkan Generasi Penerus

Sifat dari bisnis keluarga adalah dengan mewariskan bisnis tersebut ke generasi selanjutnya. Tapi yang jadi masalah itu kadang ada bisnis keluarga yang akhirnya collapse karena tidak adanya generasi yang mau meneruskan bisnis keluarga. Tentu ini sangat disayangkan sekali, apalagi jika potensi bisnis keluarga masih sangat besar.

Jadi selain mengelola bisnis dari sisi internal, juga perlu mempersiapkan generasi penerus yang nantinya siap meneruskan bisnis tersebut. Karena bisnis keluarga ini bukan sekadar aset pribadi tetapi aset seluruh keluarga.

  • Menjaga Transparansi Keuangan

Masalah keuangan di bisnis keluarga juga sangat sensitif. Kadang meskipun sudah dibagi perannya masing-masing, masih saja ada yang merasa curiga dengan pengelola keuangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebaiknya masalah transparansi keuangan perlu diperhatikan. Bisnis keluarga perlu membuat sistem keuangan yang baik dan sistematis, agar semua anggota keluarga yang terlihat bisa dengan mudah melihat kondisi bisnisnya.

Masalah seperti ini bisa diatasi dengan mengimplementasikan software akuntansi Accurate Online. Hanya dalam 1 software saja semua keuangan bisnis dapat dikelola dengan transparan dan akurat.

Nah, segala tantangan yang disebutkan di atas dapat diatasi dengan surat perjanjian bisnis yang rinci dan menyeluruh. Walaupun namanya bisnis keluarga, surat perjanjian bisnis dapat berguna untuk melindungi hak dan kewajiban para anggota yang terlibat nantinya dalam bisnis. Untuk itu, jangan ragu berkonsultasi bersama Legistra sebelum memulai bisnis Anda!

Share the Post:

Related Posts

WhatsApp chat